Jumat, 29 April 2016

KYAI MUHIBBADDIN BUJUK PEJATEN



  KYAI MUHIBBADDIN / BUJUK  PEJATEN / BUJUK

 BRUMBUNG BIN ABDULLAH LEMBUNG  
oleh : Nur Holis bin Uzairi Bagiri

Alkisah setelah beliau meninggal, maka tidak ada yang bisa  meneruskan perjuangan beliau .  bahkan putra dan keturunan beliau banyak meninggalkan desa itu, tidak betah, entah apa sebabnya. sehingga penduduk di situ seperti ayam kehilangan induknya, tidak ada yang merawat mereka .
 menurut kisah,  surau / langgar tempat shalat beliau, tempat bermunajat , tempat berdakwah dan mengajar santri santri, beralih fungsi menjadi tempat maksiat, tempat nongkrong dan bermain judi . 
sehingga akhirnya, pada suatu malam terjadilah kejadian yang menghebohkan, di saksikan oleh banyak orang, langgar itu bergerak gerak dan terbang ke langit, sambil bersuara layaknya mahluk hidup, langgar itu bersuara... YA RIJALALLOH  YA RIJALALLOH. . langgar itu tidak terima, dia marah , tidak betah tinggal disitu,  karena tempat munajat seorang wali digunakan untuk maksiat.
menurut cerita langgar itu menuju ke arah utara tepatnya di desa Brungbung dejeh kec Kelampis Bangkalan, dan katanya sampai sekarang masih bisa di lihat bekas bekas langgar tersebut , yang sekarang oleh penduduk setempat di bangun menjadi masjid. 
begitulah sekelumit kisah beliau yang  saya dapat dari pemuka agama di desa Kyai Muhibbaddin , cerita yang dikisahkan temurun temurun dan menjadi pelajaran berharga bagi kita.
menurut sesepuh di Gunung Sereng, haul Kyai Muhibbaddin sudah lama  tidak dilakukan . baru atas inisiatif Kyai Abdullah Aschal Bangkalan, haul Bujuk Kyai Muhibbaddin mulai dilaksanakan . dan memang seharusnya makam beliau di rawat serta di hauli, karena banyak kyai kyai besar adalah keturunan beliau.
makam beliau terletak di Brumbung Nongsereng Kwanyar Bangkalan.  kira kira 7 km dari arah jalan Tanah Merah ke Arah kecamatan Kwanyar, kemudian belok kiri kira kira 3 km masuk ke arah Dusun Brumbung tepatnya jalan masjid Syaikhona Kholil di MorKoneng . tanya penduduk setempat insya Allah mereka tahu. 

 Adapun putra putri beliau yang di ketahui yaitu : 
1.Taba ( Mujtaba ) mungkin nama legkapnya adalah Mujtaba, suami Nyai Damiya / Nyai Moppoan binti Rosuli bin Kallam bin Bujuk Syarif bin Nyai Nur binti Sunan Cendana. Makam Morlebban Nongsereng, Kwanyar berbatasan dengan Tegghinah Alas Kokon. 
 berdasarkan Riwayat Ra syairozi bin Abdul Azis yang sowan bersama bendereh Abdur Rosyid Ashari ke Kyai Bahar bin Nawawi bin Muhammad Soleh bin Bujuk Tarbiyah Pakong, dan di perkuat kata beliau Ra Syairozi, pernyataan Kyai Usman bin Nafiah binti Nuriyah binti Alfiyah binti Tarbiyah bahwa, “Bujuk Tarbiyah bin Bujuk Jekah bin Kyai Taba bin Kyai Muhibbaddin bin Nyai Aminah Bujuk lembung binti Zainal Abidin Sunan Cendana”. mungkin nama lengkapnya Mujtaba atau Tabarok riwayat yang ada hanya nama panggilan saja Kyai Taba.
2.  NYAI  HAKIMAH / MUQIMAH istri Kyai Hamim.
 Di duga kuat bahwa Kyai Hamim adalah Kyai Hamim yang sama dengan Kakek Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan. Ini menurut bindereh Kholil bin Ahmad Banyualet keturunan Bani Bujuk Ebun dan catatan Bani Muqiman. berarti Beliau Kyai Hamim beristri lebih dari satu . yang pertama Nyai Hakimah, mempunyai 4 putra yaitu; (1.) kyai Muqiman masaran (2.) Kyai Zakaria Bujuk Ebun Banyualet Tanah Merah (3.) Kyai Hasyim, Tengghina (4.) Nyai Mubinah .isteri kedua yaitu Nyai Khadijah binti Asror Karomah Bujuk Lagundih, mempunyai putra  (1.)  Kyai Abdul Lathif, ayah Syaikhona Kholil (2) Kyai Fillah berputra kyai Batangan , riwayat ini saya dapat dari Sumenep (3) M.isa informasi Kyai Muhlisin belung Jember.

 riwayat Ra Musawwir Hariri dari bindereh M.Mansyur Brumbung dan Batuan Zaini Brumbung dari mbah Anwar, masih ada lagi putra Nyai Hakimah dengan Kyai Hamim yaitu; (1.) Nyai Tabiyah (2.) Nyai Sarija (3.) Kyai Toha yang mempunyai istri bernama Nyai Damiyah Bujuk Brumbung Gunung Sereng binti Kyai Umar kase bujuk beih bin Nyai Qominah binti Nyai Aminah Bujuk Lembung binti Sunan Cendana.
menurut Ra Musawwir riwayat yang dari Brumbung itu lemah karena tidak di dukung riwayat sesepuh keturunananya. riwayat kakek Ra Musawwir  sendiri, Kyai Musyaffa' bin Nuruddin bin Hafidzuddin bin Toha Kyai Brumbung, beliau mengatakan pancer ke Kyai Muhibbaddin Bujuk Pejaten, bukan lewat Nyai Hakimah binti Muhibbaddin. di temukan data dari pasuruan tertulis " Kyai Abdussyukkur bin Toyyib bin Damar bin Dian bin Tolib bin Kyai Brumbung bin Muhibbaddin Bujuk Pejaten.
Kyai Brumbung ini adalah Kyai Toha , mempunyai anak lima belas dan yang terdata sebelas (1.) Bujuk Yusuf (2.) Hafidzuddin (3.)  Bujuk Rum Rembah (4.) Bujuk Rammit (5.) Nyai Sapua (6.) Nyai Dimas (7.) Nyai Canteng (8.) Nyai Sanem (9.) Nyai Sa'diya (10.) nyai Sadrima (11.) nyai Asnia . di tambah data baru (12) Tolib.

informasi ust Muhsin Abdussalam , ada lagi putra Kyai Hamim namun belum di ketahui dari isteri yang mana yaitu silsilah Bani Hasan Baisuni Ontab , yang di ketahui dari silsilah salah satu keturunannya yaitu Kyai Zainal bin Ahmad Jazuli Tlokoh bin Muhammad Hasan Baisuni Ontab bin Abdul Jalil bin Abdul Hamid bin Hamim.
pernah saya temukan catatan dari yayasan Sunan Cendana menulis silsilah Nyai Hakimah binti Nyai Brumbung binti Muhibbaddin, catatan ini do'if karena tidak sesuai dengan catatan yang di pegang kebanyakan keturunannya, dan lagi tidak di ketahui, dimana makam dan  siapa nyai Brumbung ini.

 3.  NYAI DALEMAN istri Kyai Muhammad Bujuk Daleman. di sebagian ahli silsilah ada yang menulis Bujuk Daleman, Sehingga catatan yang saya dapat dari paman saya H.Dofir / Baidowi dari saudara kakekku H.Nawawi menulis, yang putra Kyai Muhibbaddin adalah Kyai Muhammad Bujuk Daleman bukan istrinya. ketika kami tinjau ke lapangan , makam yang di Daleman Karang Anyar Modung Bangkalan hanya terdapat makam Kyai Muhammad Bujuk Daleman , belum kami temukan makam Nyai Daleman . Namun di sini yang saya mengikuti  pendapat kebanyakan ahli nasab.
4.  NYAI TAMBAK / NYAI TORIMA  Tanah Merah isteri Kyai Bintali Tanah Merah berasal dari Kasoan Sampang.
Informasi bendereh Samsul Banyualet Tanah Merah Bangkalan.
5. NYAI MUNTAHA . di buku Mbah Ismu Bujuk Klean
6. NYAI MUBINAN . di buku Mbah Ismu Bujuk Kalean
7.  NYAI DAMIYAH riwayat dari buku Bani Muqiman, belum saya ketahui siapa yang di maksud. jika yang di maksud adalah Nyai Moppoan seperti yang tertulis di atas, maka ini khilaf dengan catatan milik saya dari Pakong bahwa yang putra Kyai Muhibbaddin adalah Kyai Taba bukan istrinnya yakni Nyai Damiyah, dan juga Khilaf dengan catatan yang mashur yang ada di Gunung Sereng  yakni Nyai Damiyah binti Kyai Rosuli bin Nyai Masegit binti Nyai Aminah Bujuk Lembung , atau yang yang di maksud adalah Nyai Damiyah istri Kyai Toha bin Hakimah binti Muhibbaddin, maka ini juga khilaf dengan   yang menyatakan bahwa  Nyai Damiyah ini putri kyai Umar Kase Bujuk Beih,  seperti tertulis di atas.
8. BUJUK ABU BARID , berdasarkan silsilah salah satu keturunannya bendereh Yahya bin Muhammad Imamuddin  Safari bin Sofiyyatun binti Irlan bin Aminah binti Barid bin Abu Barid bin Muhibbaddin Bujuk Pejaten


9. HASAN BUJUK LOJIH , makam di Karang Candi  Glagga Arosbaya Bangkalan . data ini saya dapat dari keturunannya yaitu : Bahrul Ulum bin Djamhur  Syadzali bin Syadzali bin Nur Aidi bin Musa bin Abdullah bin Husein bin Hasan Bujuk Lojih bin Muhibbaddin Bujuk Pejaten .
10. KYAI TOHA / KYAI BRUMBUNG . penjelasan tentang Kyai Toha bisa di lihat di Nyai Hakimah anak bujuk Pejaten nomer dua .
11. KYAI PEJATEN TENGGINAH makam But But . riwayat Ra Musawwir.

Wallohu A'lam...

di mohon yang punya informasi untuk berkomentar !

6 komentar:

http://fordigo.blogspot.com/ mengatakan...

mantap

Unknown mengatakan...

Pengen tau juga donk yg 5 dan 6 . Berhubungan saya ada di desa kalean. Pengen tahu silsilah beliau.

Fadli fadli mengatakan...

Sy tertarik membacanya ... didesaku ada bujuk lagi yg bernama asli kyai seroji...ber istri siti sriyeni..hampir semua di desa itu tak mengetahui asal asulnya...pernah ada seorang findhereh dari murrombuh memberi tahu...kl bujuk lagi.ini putra dari kyai hamim bin abdul karim dari ibunya yai hakimah bin muhibuddin...apakah mungkin yg di maksud srija itu kyai sruji/bujuk lagi...keberadaan bujuk lagi ini ada fi desa tellok galis...wallohu a'lam

Cerita Bujuk jekah Pakong Bangkalan mengatakan...

Semuga berguna buat anaktrun kita

Cerita Bujuk jekah Pakong Bangkalan mengatakan...

Fujuk jekah adalah pembabat desa Pakong Bangkalan beliau ada orang pertapa dan pertama yang membabat hutan di pinggir pasisir di daerah pinggiran selatan bagian tengah Bangkalan beliau seorang yang sakti mandraguna beliau selain suka membatu fakir miskin juga terkenal kedermawanannya suatu ketika ada pertapa yang pencari sumur apa bila nanti menemukan sumber dia ingin membuat rumah dan ingin menetap suatu hari bertemu dengan fujuk jekah/pakong beliau menyuruhnya untuk mencari di daerah desa Pakong setelah menggalinya tidak lama menemu sumber di sumur yang ia galinya.pertapa yang gali sumur itu kembali ke kediamannya fujuk jekah meminta ijin di berkenankan untuk membikin sebuah gubuk yang sederhana dan fujuk jekah pun mempersilahkan untuk membangunnya tapi dengan syarat yaitu sepetak tanah yang di jadikan pedukuhan itu harus di tukar sesuatu yang berharga yaitu harus di tukar ilmu/mendoakan anak turun fujuk jekah maka pertapa itupun menyanggupinya siapakah pertapa itu ?.... ...... ...... tidaklain dan tidak bukan ialah fujuk Mukiman atau lebih terkenal fujuk masaran.setelah itu beliau mengambil idengnya/songkok lalu di lemparlah songkok tadi ke sepetak tanah lalu jadilah jelmaan ular besar dan melingkar di Aria yang diingini oleh fujuk mukiman sejak itulah di Aria tadi pinggir selatan Pakong di namai dusun Masaran berokanlah dari sepetak tanah yang di sedekahkan.serta di tukar ilmu agama oleh beliau fujuk jekah tumbuhlah fujuk tarbiah yang senangnya mentarbiah orang dari desa ke desa ke dari kampung ke kampung di antara desa alas kokon pakaan lauk pakaan dejeh desa manggaan desa gelisgis Ds berekas Ds.pekaden Ds. Longkek Dan.separah pakaan Laok Ds pakaian dejah dan lain-lain tumbuh lagi beberapa ulama dari anak turunnya fujuk tarbiah Pengelola asal muasal Pon.Pes.Annawawiyah atau terkenal dengan namalain Yayasan Darussolah annawawiyah yang ada di desa Pakong barat Embong dan Pon.Pes. Nurul Huda timur Embong banyak lagi anak turunnya yang jadi ulamak atau kiai yang ada di Ds.keranggan Galis Ds.Katol geger Ds.Amparaan Dan ada di malang semuanya menjadi Panji Panji agama Islam itulah sekilas cerita fujuk jekah dan jejak perjalanannya.fujuk jekah masih titisan Sunan Zainal Abidin Cendana koanyar beliau masih lima turunan dari cendana.zairozi bin Abdul Aziz pakong

Anonim mengatakan...

nomer 5 Kiai Muntaha